Minggu, 22 Juni 2008

अन्तर सबी दान Durahman






Antara SBY dan DURAHMAN - 2008/06/20 13:43 Cara berpikir antara Susilo Bambang dan Durahman Wahid bedanya sangat tipis atau boleh dikatakan hampir sama - yaitu untuk melayani kepentingan asing di Indonesia.....Jadi tidak usah heran!!!

| | The administrator has disabled public write access.




0
Re:Antara SBY dan DURAHMAN - 2008/06/20 15:24 Exel wrote:
Cara berpikir antara Susilo Bambang dan Durahman Wahid bedanya sangat tipis atau boleh dikatakan hampir sama - yaitu untuk melayani kepentingan asing di Indonesia.....Jadi tidak usah heran!!!

Presiden kok kerjanya.... NYanyi mulu, Bikin lagu....
Nyang bikin kesel sewaktu pembukaan MTQ Nasional di Banten.. Yang pertama ditampilkan adalah lagu ciptaan Bpk. Presiden SBY padahal dia juga hadir dalam acara tsb.
Presiden kita nggak punya malu, rakyat kesusahan, eh.... die malah nyiptain lagu, Jadi presiden nggak mau nutupin kebiasaan jeleknya....


Biar aja diledek anak salaf.....!!!!

| | The administrator has disabled public write access.


Re:Antara SBY dan DURAHMAN - 2008/06/20 16:57 Artikel terkait:

Mengapa Masa Depan Milik Islam? [1]

Cuplikan:
Meski demikian Pemerintah Indonesia tetap berkiblat ke Amerika. Para ekonom Presiden SBY adalah penganut sistem ekonomi neo-liberal: Budiono, Sri Mulyani, Marie Pangestu, Purnomo Yusgiantoro, dan beberapa yang lain.

Karena itulah harga BBM dinaikkan, sehingga pompa bensin milik kapitalisme global bisa bersaing bebas dan menghancurkan pompa bensin milik pribumi kita (lihat Laissez-Faire Pak SBY, Laissez-Faire, www.hidayatullah.com, 21 dan 22 Mei 2008).

Sekarang ladang minyak kita sebagian besar dikuasai perusahaan asing, terutama dari Amerika Serikat, seperti Exxon-Mobil, Shell-Penzoil, Total-Fina-Elf, BP-Amoco-Arco, dan Chevron-Texaco. Perusahaan itu dikabarkan menguasai lebih 70% ladang minyak dan gas Indonesia.

Presiden SBY menyingkirikan Pertamina, perusahaan milik sendiri, untuk memenangkan Exxon-Mobil, perusahaan Amerika, dalam menguasai proyek minyak dan gas yang amat menguntungkan di Blok Cepu. Wajar SBY menjadi teman dekat Presiden George Bush.

Wajar pula kalau dalam setiap demo anti-kenaikan BBM di mana saja, selalu ada poster menuntut penyitaan atau pengambil-alihan aset negara yang dikuasai asing. Pemerintahan SBY-JK dinilai sangat sukses melayani kepentingan asing di Indonesia, terutama Amerika Serikat.



Membongkar Jaringan AKKBB



Nama Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKB menjadi buah bibir setelah peristiwa rusuh di silang Monas pada hari ahad siang, 1 Juni 2008. Sebelumnya, aliansi ini sering kali diidentikan dengan gerakan pembelaan terhadap kelompok sesat Ahmadiyah, sebuah kelompok yang mengaku bagian dari Islam namun memiliki kitab suci Tadzkirah—bukan al-Qur’an—dan Rasul Mirza Ghulam Ahmad, bukan Rasulullah Muhammad SAW.

Jika menilik perjalanan historis dan ideologi kelompok sesat Ahmadiyah dengan AKKBB, maka akan bisa ditemukan benang merahnya, yakni permusuhan terhadap syariat Islam, pertemanan dengan kalangan Zionis, mengedepankan berbaik sangka terhadap non-Muslim dan mendahulukan kecurigaan terhadap kaum Muslimin.

Ketika Ahmadiyah lahir di India, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan seruan agar umat Islam India taat dan tsiqah kepada penjajah Inggris, dan mengharamkan jihad melawan Inggris. Padahal saat itu, banyak sekali perwira-perwira tentara Inggris, para penentu kebijakannya, terdiri dari orang-orang Yahudi Inggris seperti Jenderal Allenby dan sebagainya. Dengan kata lain, seruan Ghulam Ahmad dini sesungguhnya mengusung kepentingan kaum Yahudi Inggris.

Bagaimana dengan AKKBB? Aliansi cair ini terdiri dari banyak organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga kelompok-kelompok “keagamaan”, termasuk kelompok sesat Ahmadiyah. Mereka yang tergabung dalam AKKBB adalah:

* Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)
* National Integration Movement (IIM)
* The Wahid Institute
* Kontras
* LBH Jakarta
* Jaingan Islam Kampus (JIK)
* Jaringan Islam Liberal (JIL)
* Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF)
* Generasi Muda Antar Iman (GMAI)
* Institut Dian/Interfidei
* Masyarakat Dialog Antar Agama
* Komunitas Jatimulya
* eLSAM
* Lakpesdam NU
* YLBHI
* Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika
* Lembaga Kajian Agama dan Jender
* Pusaka Padang
* Yayasan Tunas Muda Indonesia
* Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
* Crisis Center GKI
* Persekutuan Gereja-gereeja Indonesia (PGI)
* Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci)
* Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)
* Gerakan Ahmadiyah Indonesia
* Tim Pembela Kebebasan Beragama
* El Ai Em Ambon
* Fatayat NU
* Yayasan Ahimsa (YA) Jakarta
* Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali
* Koalisi Perempuan Indonesia
* Dinamika Edukasi Dasar (DED) Yogya
* Forum Persaudaraan antar Umat Beriman Yogyakarta
* Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHK Solo
* SHEEP Yogyakarta Indonesia
* Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya
* Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya
* LSM Adriani Poso
* PRKP Poso
* Komunitas Gereja Damai
* Komunitas Gereja Sukapura
* GAKTANA
* Wahana Kebangsaan
* Yayasan Tifa
* Komunitas Penghayat
* Forum Mahasiswa Syariahse-Indonesia NTB
* Relawan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok
* Forum Komunikasi Lintas Agama Gorontalo
* Crisis Center SAG Manado
* LK3 Banjarmasin
* Forum Dialog Antar Kita (FORLOG-Antar Kita) Sulsel Makassar
* Jaringan Antar Iman se-Sulawesi
* Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG Kalsel) Banjarmasin
* PERCIK Salatiga
* Sumatera Cultural Institut Medan
* Muslim Institut Medan
* PUSHAM UII Yogyakarta
* Swabine Yasmine Flores-Ende
* Komunitas Peradaban Aceh
* Yayasan Jurnal Perempuan
* AJI Damai Yogyakarta
* Ashram Gandhi Puri Bali
* Gerakan Nurani Ibu
* Rumah Indonesia

Menurut data yang ada, AKKBB merupakan aliansi cair dari 64 organisasi, kelompok, dan lembaga swadaya masyarakat. Banyak, memang. Tapi kebanyakan merupakan organisasi ‘ladang tadah hujan’ yang bersifat insidental dan aktivitasnya tergantung ada ‘curah hujan’ atau tidak. Maksudnya, kelompok atau organisasi yang hanya dimaksudkan untuk menampung donasi dari sponsor asing, dan hanya bergerak jika ada dana keras yang tersedia.

Namun ada beberapa yang memang memiliki ideologi yang jelas dan bergerak di akar rumput. Walau demikian, yang terkenal hanya ada beberapa dan inilah yang menjadi motor penggerak utama dari aliansi besar ini.

Keseluruhan organisasi dan kelompok ini sebenarnya bisa disatukan dalam satu kata, yakni: Amerika. Kita tentu paham, Amerika adalah gudang dari isme-isme yang “aneh-aneh” seperti gerakan liberal, gerakan feminisme, HAM, Demokrasi, dan sebagainya. Ini tentu dalam tataran ide atau Das Sollen kata orang Jerman.

Namun dalam tataran faktual, yang terjadi di lapangan ternyata sebaliknya. Kalangan intelektual dunia paham bahwa negara yang paling anti demokrasi di dunia adalah Amerika, negara yang paling banyak melanggar HAM adalah Amerika, negara yang merestui pasangan gay dan lesbian menikah (di gereja pula!) atas nama liberalisme adalah Amerika, dan sebagainya. Dan kita tentu juga paham, ada satu istilah yang bisa menghimpun semua kebobrokkan Amerika sekarang ini: ZIONISME.

Bukan kebetulan jika banyak tokoh-tokoh AKKBB merupakan orang-orang yang merelakan dirinya menjadi pelayan kepentingan Zionisme Internasional. Sebut saja Abdurrahman Wahid, ikon Ghoyim Zionis Indonesia. Lalu ada Ulil Abshar Abdala dan kawan-kawannya di JIL, lalu Goenawan Muhammad yang pada tahun 2006 menerima penghargaan Dan David Prize dan uang kontan senilai US$ 250, 000 di Tel Aviv (source: indolink.com), dan sejenisnya. Tidak terhitung berapa banyak anggota AKKBB yang telah mengunjungi Israel sambil menghujat gerakan Islam Indonesia di depan orang-orang Ziuonis Yahudi di sana.

Mereka ini memang bergerak dengan mengusung wacana demokrasi, HAM, anti kekerasan, pluralitas, keberagaman, dan sebagainya. Sesuatu yang absurd sesungguhnya karena donatur utama mereka, Amerika, terang-terangan menginjak-injak prinsip-prinsip ini di berbagai belahan dunia seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, dan sebagainya.

Jelas, bukan sesuatu yang aneh jika kelompok seperti ini membela Ahmadiyah. Karena Ahmadiyah memang bagian dari mereka, bagian dari upaya pengrusakkan dan penghancuran agama Allah di muka bumi ini.

Bagi yang ingin mengetahui ideologi aliansi ini maka silakan mengklik situs-situs kelompok mereka seperti libforall.com, Islamlib.com. dan lainnya.

Walau demikian, tidak semua simpatisan maupun anggota AKKBB yang sebenarnya menyadari 'The Hidden Agenda' di balik AKKBB, karena agenda besar ini hanya diketahui oleh pucuk-pucuk pimpinan aliansi ini, sedangkan simpatisan maupun anggota di tingkat akar rumput kebanyakan hanya terikat secara emosionil kepada pimpinannya dan tidak berdasarkan pemahaman dan ilmu yang cukup.(bersambung/rz)





Regard



Masdar Ibrahim
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain"



Email : masdar.ibrahim@daihatsu.astra.co.id
HP : 0817-4966-716


====
Ada simpatisan AKKBB disini?

| | The administrator has disabled public write access.


Re:Membongkar Jaringan AKKBB - 2008/06/19 07:21 Saya "bersimpati" pada AKKBB, rasanya pengin tak sobek-sobek mulutnya orang-orang yg suka menghina agama dg berbagai dalih (demokrasi, kebebasan, dll).


| | The administrator has disabled public write access.





Re:Membongkar Jaringan AKKBB - 2008/06/19 12:11 saya juga "simpatisan" mas cabil. udah sejak dulu pake simpati.., apa lagi sekarang ada simpati PEDE. nelpon murah buangeeet..
ups... gak nyambung ya..??? maaf.. maaf..,

== icun bin abdullah=

| | The administrator has disabled public write access.


Re:Membongkar Jaringan AKKBB - 2008/06/20 05:54 Kalau boleh tahu, dimana saya bisa menemukan pernyataan "resmi" bahwa Ahmadiyah memilliki kitab sucinya Tadzkirah dan tidak mengakui Al-Quran sebagai kitab sucinya? Kalau sekedar tuduhan dan pernyataan-pernyataan lawan Ahmadiyah sih memang banyak. Jangan-jangan Ahmadiyah melihat Tadzkirah seperti kita meilhat kitab hadits Bukhari, yang bebas "kritik" sehingga seperti menjadi kitab "suci kedua".

| | The administrator has disabled public write access.

Re:Membongkar Jaringan AKKBB - 2008/06/22 16:30 Kang YusufB wrote:
Kalau boleh tahu, dimana saya bisa menemukan pernyataan "resmi" bahwa Ahmadiyah memilliki kitab sucinya Tadzkirah dan tidak mengakui Al-Quran sebagai kitab sucinya? Kalau sekedar tuduhan dan pernyataan-pernyataan lawan Ahmadiyah sih memang banyak. Jangan-jangan Ahmadiyah melihat Tadzkirah seperti kita meilhat kitab hadits Bukhari, yang bebas "kritik" sehingga seperti menjadi kitab "suci kedua".

Menurut Ahmadiyah, kitab Tadzkirah kumpulan wahyu suci dari Allah SWT kepada MGA yang kedudukannya sama dengan Kitab Suci.

Pada awal kitab Tadzkirah tertulis bahwa Tadzkirah adalah Wahyun Muqoddas (wahyu yang suci). Di hal 43 baris 8, tertulis ucapan MGA Khoothobani Robbii wa Qoola (Tuhanku bicara langsung kepadaku dan berfirman). Di Hal 278, 369, 376, dan 637 tertulis Allah menurunkan Tadzkirah di sekitar Qodiyan. Di hal 668 baris 12 tertulis MGA sama dengan Alquran dan dia akan mendapatkan Al-Furqon.

Dalam kitab Tadzkirah hal 493 baris 14 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) dijadikan sebagai rasul dan di hal 651 baris ketiga tertulis bahwa Allah memanggil MGA dengan panggilan Yaa Nabiyyallaah (Wahai Nabi Allah).

sungguh pernyataan yang menyimpang dari islam!!!!

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al ahzab: 40)

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda; “…tidak datang hari kiamat sampai muncul tiga puluh orang dajjal semuanya mengaku sebagai rasul” HR Muttafaqun ‘Alaihi

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (al maidah: 3)

KUPAS TUNTAS AHMADIYYAH - 2008/06/20 15:53 Ahmadiyah Kelompok Pengekor Nabi Palsu
Apa Itu Ahmadiyah ?

Ahmadiyah adalah gerakan yang lahir pada tahun 1900M, yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Inggris di India. Didirikan untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama Islam dan dari kewajiban jihad dengan gambaran/bentuk khusus, sehingga tidak lagi melakukan perlawanan terhadap penjajahan dengan nama Islam. Gerakan ini dibangun oleh Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani. Corong gerakan ini adalah “Majalah Al-Adyan” yang diterbitkan dengan bahasa Inggris.

Siapakah Mirza Ghulam Ahmad ?
Mirza Ghulam Ahmad hidup pada tahun 1839-1908M. Dia dilahirkan di desa Qadian, di wilayah Punjab, India tahun 1839M. Dia tumbuh dari keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum muslimin bergabung menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan Inggris. Oleh pengikutnya dia dikenal sebagai orang yang suka menghasut/berbohong, banyak penyakit, dan pecandu narkotik.

Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada mereka. Sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris.

Di antara yang melawan dakwah Mirza Ghulam Ahmad adalah Syaikh Abdul Wafa’, seorang pemimpin Jami’ah Ahlul Hadits di India. Beliau mendebat dan mematahkan hujjah Mirza Ghulam Ahmad, menyingkap keburukan yang disembunyikannya, kekufuran serta penyimpangan pengakuannya.

Ketika Mirza Ghulam Ahmad masih juga belum kembali kepada petunjuk kebenaran, Syaikh Abul Wafa’ mengajaknya ber-mubahalah (berdoa bersama), agar Allah mematikan siapa yang berdusta di antara mereka, dan yang benar tetap hidup. Tidak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tahun 1908M.

Pada awalnya Mirza Ghulam Ahmad berdakwah sebagaimana para da’i Islam yang lain, sehingga berkumpul di sekelilingnya orang-orang yang mendukungnya. Selanjutnya dia mengklaim bahwa dirinya adalah seorang mujaddid (pembaharu). Pada tahap berikutnya dia mengklaim dirinya sebagai Mahdi Al-Muntazhar dan Masih Al-Maud. Lalu setelah itu mengaku sebagai nabi dan menyatakan bahwa kenabiannya lebih tinggi dan agung dari kenabian Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dia mati meninggalkan lebih dari 50 buku, buletin serta artikel hasil karyanya.

Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul Auham, I’jaz Ahmadi, Barahin Ahmadiyah, Anwarul Islam, I’jazul Masih, At-Tabligh dan Tajliat Ilahiah.

Pemikiran dan Keyakinan Ahmadiyah

Meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang dijanjikan.
Meyakini bahwa Allah berpuasa dan melaksanakan shalat, tidur dan mendengkur, menulis dan menyetempel, melakukan kesalahan dan berjimak. Mahatinggi Allah setinggi-tingginya dari apa yang mereka yakini.
Keyakinan Ahmadiyah bahwa tuhan mereka adalah Inggris, karena dia berbicara dengannya menggunakan bahasa Inggris.
Berkeyakinan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Mirza Ghulam Ahmad, dan memberikan wahyu dengan diilhamkan sebagaimana Al-Qur’an.
Menghilangkan aqidah/syariat jihad dan memerintahkan untuk mentaati pemerintah Inggris, karena menurut mereka pemerintah Inggris adalah waliyul amri (pemerintah Islam) sebagaimana tuntunan Al-Qur’an.
Seluruh orang Islam menurut mereka kafir sampai mau bergabung dengan Ahmadiyah. Seperti bila ada laki-laki atau perempuan dari golongan Ahmadiyah yang menikah dengan selain pengikut Ahmadiyah, maka dia kafir.
Membolehkan khamer, opium, ganja dan apa saja yang memabukkan.
Mereka meyakini bahwa kenabian tidak ditutup dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi terus ada. Allah mengutus rasul sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Dan Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dari para nabi yang lain.
Mereka mengatakan bahwa tidak ada Al-Qur’an selain apa yang dibawa oleh Mirza Ghulam Ahmad. Dan tidak ada Al-Hadits selain apa yang disampaikan di dalam majelis Mirza Ghulam Ahmad. Serta tidak ada nabi melainkan berada di bawah pengaturan Mirza Ghulam Ahmad.
Meyakini bahwa kitab suci mereka diturunkan (dari langit), bernama Al-Kitab Al-Mubin, bukan Al-Qur’an Al-Karim yang ada di tangan kaum muslimin.
Mereka meyakini bahwa Al-Qadian (tempat awal gerakan ini) sama dengan Madinah Al-Munawarah dan Mekkah Al-Mukarramah ; bahkan lebih utama dari kedua tanah suci itu, dan suci tanahnya serta merupakan kiblat mereka dan kesanalah mereka berhaji.
Mereka meyakini bahwa mereka adalah pemeluk agama baru yang indenpenden, dengan syarat yang indenpenden pula, seluruh teman-teman Mirza Ghulam Ahmad sama dengan sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Akar Pemikiran dan Keyakinan Ahmadiyah

Bermula dari gerakan orientalis bawah tanah yang dilakukan oleh Sayyid Ahmad Khan yang menyebarkan pemikiran-pemikiran menyimpang ; yang secara tidak langsung telah membuka jalan bagi munculnya gerakan Ahmadiyah.
Inggris menggunakan kesempatan ini dan membuat gerakan Ahmadiyah, dengan memilih untuk gerakan ini seorang lelaki pekerja dari keluaga bangsawan.
Pada tahun 1953M, terjadilah gerakan sosial nasional di Pakistan menuntut diberhentikannya Zhafrillah Khan dari jabatannya sebagai menteri luar negeri. Gerakan itu dihadiri oleh sekitar 10 ribu umat muslim, termasuk pengikut kelompok Ahmadiyah, dan berhasil menurunkan Zhafrillah Khan dari jabatannya.
Pada bulan Rabiul Awwal 1394H, bertepatan dengan bulan April 1974M dilakukan muktamar besar oleh Rabhithah Alam Islami di Mekkah Al-Mukarramah yang dihadiri oleh tokoh-tokoh lembaga-lembaga Islam seluruh dunia. Hasil muktamar memutuskan “Kufurnya kelompok ini dan keluar dari Islam. Meminta kepada kaum muslimin berhati-hati terhadap bahaya kelompok ini dan tidak bermu’amalah dengan pengikut Ahmadiyah, serta tidak menguburkan pengikut kelompok ini di pekuburan kaum Muslimin”.
Majelis Rakyat (Parlemen) Pakistan melakukan debat dengan gembong kelompok Ahmadiyah bernama Nasir Ahmad. Debat ini berlangsung sampai mendekati 30 jam. Nasir Ahmad menyerah/tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, dan tersingkaplah kedok kufurnya kelompok ini. Maka majelis parlemen mengeluarkan keputusan bahwa kelompok ini lepas dari agama Islam.
Hal-Hal yang Mewajibkan Kafirnya Mirza Ghulam Ahmad

Pengakuannya sebagai nabi.
Menghapus kewajiban jihad dan mengabdi kepada penjajah.
Meniadakan berhaji ke Mekkah dan menggantinya dengan berhaji ke Qadian.
Penyerupaan yang dilakukannya terhadap Allah dengan manusia.
Kepercayaannya terhadap keyakinan tanasukh (menitisnya ruh) dan hulul (bersatunya manusia dengan tuhan).
Penisbatannya bahwa Allah memiliki anak, serta klaimnya bahwa dia adalah anak tuhan.
Pengingkarannya terhadap ditutupnya kenabian oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan membuka pintu bagi siapa saja yang menginginkannya.
Penyebaran dan Aktifitas Ahmadiyah

Penganut aliran Ahmadiyah kebanyakan hidup di India dan Pakistan dan sebagian kecilnya di Israel dan wilayah Arab. Mereka senantiasa membantu penjajah agar dapat membentuk/membangun sebuah markas di setiap negara di mana mereka berada.
Ahmadiyah memiliki pekerjaan besar di Afrika dan pada sebagian negara-negara Barat. Di Afrika saja mereka beranggotakan kurang lebih 5000 mursyid dan da’i yang khusus merekrut manusia kepada kelompok Ahmadiyah. Dan aktifitas mereka secara luas memperjelas bantuan/dukungan mereka terhadap penjajahan.
Keadaan kelompok Ahmadiyah yang sedemikian, ditambah perlakuan pemerintah Inggris yang memanjakan mereka, memudahkan para pengikut kelompok ini bekerja menjadi pegawai di berbagai instansi pemerintahan di berbagai negara, di perusahaan-perusahaan dan persekutuan-persekutuan dagang. Dari hasil kerja mereka itu dikumpulkanlah sejumlah dana untuk membiayai dinas rahasia yang mereka miliki
Dalam menjalankan misi, mereka merekrut manusia kepada kelompok Ahmadiyah dengan segala cara, khsusnya media massa. Mereka adalah orang-orang yang berwawasan dan banyak memiliki orang pandai, insinyur dan dokter. Di Inggris terdapat stasiun pemancar TV dengan nama “TV Islami” yang dikelola oleh penganut kelompok Ahmadiyah.

Pemimpin-Pemimpin Ahmadiyah

Pemimpin Ahmadiyah sepeninggal Mirza Ghulam Ahmad bernama Nuruddin. Pemerintah Inggris menyerahkan kepemimpinan Ahmadiyah kepadanya dan diikuti para pendukungnya. Di antara tulisannya berjudul “Fashlb Al-Khithab“.
Pemimpin lainnya adalah Muhammad Ali dan Khaujah Kamaluddin. Amir Ahmadiyah di Lahore. Keduanya adalah corong dan ahli debat kelompok Ahmadiyah. Muhammad Ali telah menulis terjemah Al-Qur’an dengan perubahan transkripnya ke dalam bahasa Inggris. Tulisannya yang lain. Haqiqat Al-Ikhtilaf An-Nubuwah Fi Al-Islam dan Ad-Din Al-Islami. Khaujah Kamaluddin menulis kitab yang berjudul Matsal Al-A’la Fi Al-Anbiya serta kitab-kitab lain. Jamaah Ahmadiyah Lahore ini berpandangan bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah seorang mujadid. Tetapi yang berpandangan seperti ini dan yang tidak, mereka sama saja saling mengadopsi satu sama lain.
Muhammad Shadiq, mufti kelompok Ahmadiyah. Di antara tulisannya berjudul Khatam An-Nabiyyin.
Basyir Ahmad bin Ghulam, pemimpin pengganti kedua setelah Mirza Ghulam Ahmad. Di antara tulisannya berjudul Anwar Al-Khilafah, Tuhfat Al-Muluk, Haqiqat An-Nubuwwah.
Dzhafrilah Khan, menteri luar negeri Pakistan. Dia memiliki andil besar dalam menolong kelompok sesat ini, dengan memberikan tempat luas di daerah Punjab sebagai markas besar Ahmadiyah sedunia, dengan nama Robwah Isti’aroh (tanah tinggi yang datar) yang diadopsi dari ayat Al-Qur’an: “Dan Kami melindungi mereka di suatu Robwah Isti’aroh (tanah tinggi yang datar) yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir.” (Qs. Al-Mukminun: 50)
Kesimpulan

Ahmadiyah adalah kelompok sesat yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Aqidah (keyakinan) mereka berbeda dengan keyakinan agama Islam dalam segala hal. Kaum Muslimin perlu diperingatkan atas aktifitas mereka, setelah para ulama Islam memfatwakan bahwa kelompok ini kuffur.

Maraji’:

Al-Mausu’ah Al-Muyassarah Fi Al-Adyan Wa Al-Madzahib Wa Al-Ahzab Al-mu’ashirah, oleh DR Mani’ Ibnu Hammad al-Jahani
Tabshir Al-Adhan bi Ba’di Al-Madzahib wa Al-Adyan, oleh Muhammad As-Sabi’i

| | The administrator has disabled public write access.

Re:KUPAS TUNTAS AHMADIYYAH - 2008/06/21 10:02 Saya dapat nasihat dari teman, bahwa kalau mau belajar Islam jangan dari orang-orang barat yang kafir. Mereka tidak akan pernah bisa objektif, begitu temen saya memberi nasihat. Saya memaknai pesan teman tersebut sebagai ajakan untuk selalu berhati-hati.

Membaca tulisan-tulisan tentang Ahmadiyah di forum ini, koq saya seperti membaca Islam dari pembuat film Fitna. Penuh kebencian dan jauh dari sifat objektif. Belajarlah Ahmadiyah dari Ahmadiyah, supaya konsisten dengan nasihat "belajar Islam dari Islam".

Ada nasihat yang mungkin bermanfaat: "Pandangan dengan kebencian, menghapus semua kebaikan. (Sebaliknya) Pandangan dengan kecintaan, menghilangkan segala kejelekan". Intinya, kalau kita berada dalam satu ekstrim maka kita sulit untuk bisa objektif dan adil.

Salam,

| | The administrator has disabled public write access.

Re:KUPAS TUNTAS AHMADIYYAH - 2008/06/21 10:36 Hehe kaang.. kang ucup, belajar Ahmadiyah dari Ahmadiyah sudah puluhan tahun dilakukan dengan lahirnya2 bantahan2 ajaran Ghulam, jangankan ulama2 dunia orang awam yang bisa berpikirpun paham isi2 tulisan Ghulam, kecuali kalau anda kurang menyimak. Belajar islam dari Islam saya sepakat, artinya belajarlah ke Mesir ataupun Timur Tengah. Tapi arah analogi anda belajar Islam dari Islam hubungannya dengan Ahmadiyah keliru besar, artinya pahami dulu 'Islamnya' Ahmadiyah. Saya melihat forum ini hanya menyampaikan kebenaran apa adanya, bukan kebencian, mungkin dari sudut pandang akang aja, namun itulah kenyataan Ahmadiyah sebenarnya, kan?
Jika demikian cobalah kiranya Kupas Tuntas tentang Ahmadiyah sampeyan ditulis di forum ini dari sudut pandang akang, kali aja akang pernah belajar 'Islam' dari 'Islam'. Matur Nuwuuun... ditunggu tulisannya.

| | The administrator has disabled public write access.


Re: KUPAS TUNTAS AHMADIYYAH - 2008/06/22 01:26 Saya cuma ingin menguji salah satu klaim mirza ghulam ahmad (mga) bahwa dirinyalah imam mahdi yang telah dijanjikan dan ditunggu-tunggu itu.

Tapi sebelumnya, karena saya sangat awam, saya ingin mendapat informasi tentang imam mahdi menurut islam . Menurut islam kapan imam mahdi itu muncul? dan Apakah (dari saat kedatangannya itu) beliau akan terus mengantar/mengawal umat manusia sampai hari kiamat?

Jika ya, berarti otomatis klaim mga tentang imam mahdi saat ini sudah terbukti salah karena mga sendiri sudah meninggal sebelum tercipta keadilan dan datangnya hari kiamat.

Pada saat mga masih hidup mungkin masih ada kans untuk mempercayainya sebagai imam mahdi. Tapi sekarang setelah mga meninggal padahal belum tercipta keadilan atau hancurnya musuh-musuh islam(?) dan belum juga sampai pada akhir jaman, mestinya itu sudah bukti nyata bahwa dia bukan imam mahdi yang dijanjikan.

Jka satu bagian ketahuan bohong, berarti klaim lainnya harusnya juga bohong, karena kesalahan rasul harusnya zero.

| | The administrator has disabled public write access.

Re: KUPAS TUNTAS AHMADIYYAH - 2008/06/22 14:40 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda; “…tidak datang hari kiamat sampai muncul tiga puluh orang dajjal semuanya mengaku sebagai rasul” HR Muttafaqun ‘Alaihi.

Sudah menjadi aqidah Islam yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bahwa Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah penutup para Nabi dan Rasul. Sejarah mencatat ketika Aswad Al Ansi dari Yaman, Musailamah Al Kadzdzab dari Yamamah mengaku sebagai nabi, tidak seorang pun shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang masih hidup ketika itu ketinggalan dan ragu dalam memerangi dan mengkafirkan mereka beserta para pengikutnya. Musailamah Al Kadzdzab, nabi palsu ini diperangi oleh Abu Bakar As-Shiddiq Ra dalam peperangan yang dipimpin oleh Khalid bin Al Walid dan mati ditangan Wahsyi Ra. Setelah itu bermunculanlah nabi-nabi palsu seperti yang diwanti-wantikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada hadits diatas. Diantara mereka, Thalihah Al Asadi yang diikuti oleh Bani Asad, Sujjaah seorang dukun yag diikuti oleh Bani Tamim dan Al Mukhtar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi dari Tsaqif, setiap mereka mengaku sebagai nabi dan ummat Islam ketika itu tidak ragu dan ketinggalan bersama-sama para shahabat Ra yang masih hidup, memerangi dan mencap mereka sebagai orang-orang yang murtad.

Pada surat Al Ahzab ayat; 40 yang artinya; “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al ahzab: 40) Imam ahli tafsir Ibnu Katsir rahimahullah berkata; “…Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengabarkan dalam kitab-Nya dan rasul-Nya dalam sunnahnya yang mutawatir bahwa tidak ada nabi setelahnya. Hal ini agar semua orang mengetahui bahwa siapa pun yang mengaku-ngaku sebagai nabi setelah beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ia adalah pendusta besar, pembual, dajjal sesat dan menyesatkan…”

Akan tetapi ajaibnya masih saja ada orang yang mengaku akalnya sehat tertipu dengan bualan Mirza Ghulam Ahmad, yang lainnya membela dan merasa risih mengkafirkan mereka. Padahal orang ini disisi pengakuannya sebagai Nabi ia juga mengaku sebagai Al Mahdi, Al Masih, mujaddid bahkan ia mengaku sebagai Nabi Isa, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud, Yusuf, Yahya Alaihimusshalaatu Was Salaam, bahkan ia mengaku sebagai Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, sampai-sampai ia menganggap dirinya lebih utama dari seluruh Nabi dan Rasul. Dari sini bukan merupakan keanehan apabila orang ini juga mengaku sebagai Maryam ibunda Isa Alaihis-Salaam atau sebagai Malaikat Mikail Alaihis-Salaam , seperti yang ia sebutkan sendiri dalam tulisannya Nuzulul Masih (hal: 964), Izalatul Awham (hal; 253) dan Haqiqatul Wahyi (hal; 22). Oleh karena itu Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah Mufti Saudi Arabia (wafat;1389 H) berkata; “Orang ini kalau bukan gila, maka ia lebih kafir daripada yahudi dan nashrani…bahkan barangsiapa yang tidak mengkafirkannya maka ia kafir wajib dimintai taubat, apabila ia bertaubat (maka dilepas) kalau tidak, dibunuh sebagai orang yang telah murtad”. lihat Majmu’ Rasail wal Fatawa Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh rahimahullah.

sumber : ahlussunnah-jakarta.com

| | The administrator has disabled public write access.
r



Re: KUPAS TUNTAS AHMADIYYAH - 2008/06/22 16:06 la_osing wrote:
Saya cuma ingin menguji salah satu klaim mirza ghulam ahmad (mga) bahwa dirinyalah imam mahdi yang telah dijanjikan dan ditunggu-tunggu itu.

Tapi sebelumnya, karena saya sangat awam, saya ingin mendapat informasi tentang imam mahdi menurut islam . Menurut islam kapan imam mahdi itu muncul? dan Apakah (dari saat kedatangannya itu) beliau akan terus mengantar/mengawal umat manusia sampai hari kiamat?

Jika ya, berarti otomatis klaim mga tentang imam mahdi saat ini sudah terbukti salah karena mga sendiri sudah meninggal sebelum tercipta keadilan dan datangnya hari kiamat.

Pada saat mga masih hidup mungkin masih ada kans untuk mempercayainya sebagai imam mahdi. Tapi sekarang setelah mga meninggal padahal belum tercipta keadilan atau hancurnya musuh-musuh islam(?) dan belum juga sampai pada akhir jaman, mestinya itu sudah bukti nyata bahwa dia bukan imam mahdi yang dijanjikan.

Jka satu bagian ketahuan bohong, berarti klaim lainnya harusnya juga bohong, karena kesalahan rasul harusnya zero.


Dalam kitab Tadzkirah hal 493 baris 14 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) dijadikan sebagai rasul dan di hal 651 baris ketiga tertulis bahwa Allah memanggil MGA dengan panggilan Yaa Nabiyyallaah (Wahai Nabi Allah).

dalam Tadzkirah disebutkan MGA bukan hanya Al-Masih, tapi MGA adalah Al-Masih putra Maryam ( Hal 192, 219, 222, 223, 243, 280, 378, 380, 387, 401, 496, 579, 622, 637, dan 639)

Dalam kitab Tadzkirah hal 412 baris kedua dan hal 436 baris 2-3 tertulis bahwa MGA disamakan dengan anak Allah dan di hal 636 baris 13 disamakan pula dengan ’Arsy. Tadzkirah menyebutkan kedudukan MGA sama dengan ketauhidan dan keesaan Allah (hal 15, 196, 223, 246, 368, 276, 381, 395, 496, 579, 636). Lalu MGA menyatu dengan Allah dan menjadi Allah, lalu MGA yang menciptakan langit dan bumi (hal 195-197, 696 dan 700). Di hal 51 baris 4 tertulis firman Allah kepada MGA Yaa Ahmad yatimmu ismuka wa laa yatimmu ismii (Hai Ahmad, sempurna namamu, dan tidak sempurna nama-Ku). Lihat juga di hal 245, 277, dan 366


Sabtu, 07 Juni 2008

8 MitosTidur



Bagi kebanyakan orang, tidur malam yang proporsional menjadi suatu kemewahan. Namun terkadang kita masih sering bingung dengan mitos-mitos tentang tidur. Agar tidak salah paham, Mark Stibich, Ph.D- ahli yang menangani perubahan tingkah laku-menjelaskan fakta-fakta tidur yang baik dan sehat.

1. Tidur bukan sekedar istirahat..
Menurut Mark, melalui tidur tubuh juga kita melakukan maintenance rutin, menciptakan ingatan jangka panjang, dan memperbaiki kerusakan-kerusakan. Keesokan harinya tubuh maupun pikiranmu bugar jika tidur 7-9 jam tiap malam.

2. It’s ok kurang tidur sejam.
Salah. Faktanya, jika kamu kurang tidur secara kumulatif, maka kendali tubuh menjadi error: mengacaukan hormone-hormon yang memonitor nafsu makan, mood yng berubah-ubah, dan juga menaikkan risiko penyakit kronis.

3. Merubah-ubah jadwal tidur.
Tubuh kita bekerja sesuai dengan jadwal yang sudah teratur. Saat kamu berpindah ke tempat yang berada dalam zona waktu jauh berbeda atau mengambil kerja shift malam, kamu menagacaukan sense tubuh akan waktu. Akibatnya, kamu jadi susah tidur dan kehilangan fungsi penting dari tidur itu sendiri. Perubahan waktu tiur 1-2 jam saja, konsekuensinya tubuh harus memulihkan diri dalam 1 hari.
4. Lebih tua, perlu tidur lebih sedikit.
Well, maksudnya `jatah` tidur itu berkurang seiring bertambahnya umur, gitu?? Ya enggak laah…Faktanya, tubuh yang menua berarti lambat beraktifitas dan rentan penyakit. Dengan kurang tidur, malah mempertinggi resiko penyakit. Bagi orang-orang yang berumur tua, disarankan rutin check up ke dokter apabila tidur tidak proporsional.
5. Ekstra waktu tidur memulihkan keletihan.
Sebenarnya kita tidak harus menambah waktu tidur malam untuk memulihkan keletihan tadi siang. Jika kamu memang sudah tidur 7-9 hari semalam, maka harus mencari sumber tenaga lain agar tidak letih. Coba dengan berolahraga atau berjemur matahari.
6. Tidur siang cuma membuang waktu.
Tidur siang itu mengartikan tubuh kamu sedang mencuri-curi waktu untuk menggantikan kurang tidur. Dan kita juga bisa berlatih tidur awal (tidak larut malam) dengan tidur siang. Tapi bagaimanapun juga, Tidur siang lebih dari 3 jam malah bikin susah tidur malam harinya.
7. Mendengkur itu normal.
Umumnya orang mendengkur saat tidur. Tapi frekuensi dengkuran itu sebenarnya mengindikasikan adanya masalah, sperti sleeping apnea. Jika kamu memang selalu mendengkur dengan suara kencang, sebaiknya diskusikan dengan dokter.
8. Cemas meyebabkan insomnia
Rasa cemas hanya menyebabkan susah tidur yang temporary, bukan insomnia. Insomnia disebabkan factor tertentu lainnya. Kondisi kesehatan dan obat-obatan mendorong kita susah tidur. Bukannya istirahat, biasanya yang timbul malah rasa cemas, depresi, arthritis, dan lain-lain yang bertambah parah di malam hari. Sebaiknya temui dokter untuk mengobati insomnia.
Zzzzzzzzzz........(Haco)

KH. Cholil: Insiden Monas Cuma Asap Saja

KH. Cholil: Insiden Monas Cuma Asap Saja Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Sabtu, 07 Juni 2008

Ketua MUI, KH. Cholil Ridwan mengatakan, insiden Monas cuma “asap”. Untuk menghilangkannya, maka, apinya harus lebih dahulu dipadamkan

Hidayatullah.com—Ketua MUI, KH. Cholil Ridwan mengatakan, insiden Monas Ahad, (1/6), lalu cuma “asap”. Untuk menghilangkan asap tersebut, maka apinya harus dipadamkan.

Yang dimaksud “api”, kata KH. Cholil adalah, segala tindak kekerasan terhadap akidah umat Islam serta penodaan terhadap Al-Quran. Bentuk kekerasan yang bersifat psikis ini, menurutnya sangat menyakitkan. Lebih sakit ketimbang serangan pisik yang bisa hilang dalam beberapa waktu.

“Ini sangat menyakitkan. Apalagi kita yang berada di MUI, yang tugaskan untuk mengawal akidah umat Islam di Indonesia,” ujar KH Cholil dalam acara diskusi sekaligus peluncuran Majalah Al-Mujatama’ di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta (6/6), tadi malam.

Untuk memadamkan “api” tersebut diperlukan air, dan “airnya” adalah UU No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama.

Pasal 1 UU ini berbunyi: "Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang utama di Indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran dari agama itu.”

Pasal ini telah diterapkan terhadap aliran Al-Qiyadah al-Islamiyah, yang juga mengakui adanya nabi baru setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasslallaam. Pemimpin alirannya dipenjara, ajarannya dilarang, dan organisasinya dibubarkan. Tapi herannya, kata KH. Cholil, mengapa hal tersebut sulit sekali dilalukan terhadap Ahmadiyah?

Kepada umat Islam, Cholil Ridwan menghimbau untuk berada dalam satu shaf perjuangan, membentuk front perlawanan melawan “kafir”. Kedua, umat Islam juga harus berada dalam satu arah/agenda, yakni tetap membubarkan Ahmadiyah. Ketiga, Cholil juga meminta umat Islam untuk istiqamah dan tidak membuka peluang konflik. Di antaranya dengan tidak melakukan tindakan atau pernyataan yang menyulut emosi. [Surya/cha/www.hidayatullah.com

Share this article

KH. Hasyim Muzadi: “Trisula” yang Hancurkan Islam


KH. Hasyim Muzadi: “Trisula” yang Hancurkan Islam Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Jumat, 06 Juni 2008
Ketua PBNU, KH. Hasyim Muzadi mengatakan, Islam dihancurkan oleh kelompok “Trisula”. Mereka adalah Islam fundamentalis, Islam Liberal dan sinkretis

Hidayatullah.com--Berbagai konflik dan kerusuhan yang ada di Indonesia yang sebagian besar dihuni oleh umat Islam ini diduga didalangi oleh aktor-aktor yang bermain di belakang layar untuk mengamankan kepentingan mereka atas sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya.

“Yang Islam dilumpuhkan, sumber dayanya diambil. Orang Indonesia dibuat tak produktif diatas tanah yang produktif, aneh kan. Tanah begini subur kita lapar,” kata KH Hasyim Muzadi dikutip NU Online.

Para penganggu kedamaian ini didefinisikan sebagai kelompok trisula yang terdiri dari golongan liberalis, fundamentalis dan sinkretis yang dibuat untuk menghancurkan Indonesia

“Kita ini dimainin, dibikinlah Islam Liberal dan mereka juga dikasih duit. Diem-diem yang kelompok garis keras juga dikasih duit, tentunya melalui tangan ke seribu. Ditengah- tengah itu, budaya klenik juga berkembang seperti adanya nabi baru, akhirnya Islam jadi kacau,” katanya.

Upaya penyelamatan Islam dan Indonesia ini bisa dilakukan jika golongan Islam moderat seperti NU dan Muhammadiyah dapat bekerjasama secara lebih konkrit dalam pengembangan ilmu, budaya, peningkatan kesejahtaraan dan lainnya.

“Kita harus mengabaikan seluruh masalah khilafiyah, nga usah dibicarakan. Sekarang berfikir kepentingan agama dan negera masalah hukum, kesejahteraan masyarakat, dan kebodohan,” ujarnya.

Pihak asing, menurutnya selalu menggunakan jargon demokrasi, free market, cabut subsidi dan yang sejenisnya, sementara mereka sendiri menaikkan proteksi terhadap produk luar.

“Ini diterima oleh intelektual yang bermental inlander. Jadi yang inlander bukan rakyat, tapi intelektual dan penguasanya,” tandasnya.

Jika bepergian ke luar negeri, Hasyim merasa malu karena tidak ada sesuatu yang bisa dibanggakan dari Indonesia kepada bangsa asing.

“Kita malu kalau ke luar negeri, nga ada orang hormat.bayangannya TKW dipancung, sementara kita disini bertengkar terus,” ujarnya. [nu/www.hidayatullah.com]

Islam Menjawab Ahmadiyah

”Islam Menjawab Ahmadiyah” Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail

Di zaman yang penuh dengan fitnah saat ini, permainan media sangat canggih bisa menjadi fitnah bagi umat Islam. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian ke-236

Oleh: Adian Husaini

Harian Republika (23 Mei 2008) menurunkan artikel berjudul ”Ahmadiyah Menjawab”, karya MB Shamsir Ali SH SHD, Plt. Sekretaris Media dan Informasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Isinya berupa penegasan bahwa Ahmadiyah adalah satu Jamaah Islam. Sejak keluarnya artikel tersebut, saya menerima sejumlah SMS yang meminta agar artikel tersebut dijawab.

Syukurlah, pada 26 Mei 2008, Republika menurunkan artikel Dr. Syamsuddin Arif yang berjudul ”Solusi Masalah Ahmadiyah”. Artikel ini dengan sangat gamblang menjelaskan apa dan bagaimana Ahmadiyah dan mengapa para cendekiawan dan ulama besar di dunia Islam sudah menegaskan bahwa Ahmadiyah adalah aliran di luar Islam. Catatan berikut ini akan lebih memperjelas bagaimana sebenarnya posisi Ahmadiyah dan Islam, khsusunya dari sisi pandang Ahmadiyah sendiri.

Dalam berbagai artikel dan dialog di media massa Indonesia, para tokoh Ahmadiyah dan pendukungnya – yang biasanya mengaku bukan pengikut Ahmadiyah – sering mengangkat ”logika persamaan”. Bahwa, Ahmadiyah adalah bagian dari Islam, karena banyak persamaannya. Al-Quran-nya sama, syahadatnya sama, shalatnya sama, dan hal-hal yang sama lainnya. Maka, kata mereka, demi keharmonisan hidup dan kerukunan masyarakat, mengapa Ahmadiyah tidak diakui saja sebagai bagian dari Islam.

Benarkah logika semacam ini?

Penyair dan cendekiawan Muslim terkenal asal Pakistan, Dr. Muhammad Iqbal (1873-1938), pernah menulis sebuah buku berjudul ”Islam and Ahmadism” (Tahun 1991 di-Indonesiakan oleh Makhnun Husein dengan judul ”Islam dan Ahmadiyah”. Terhadap klaim Mirza Ghulam Ahmad bahwa dia adalah nabi dan penerima wahyu, Iqbal mencatat: ”Orang yang mengakui mendapatkan wahyu seperti itu adalah orang yang tidak patuh kepada Islam. Karena kelompok Qadiani mempercayai pendiri gerakan Ahmadiyah sebagai penerima wahyu semacam itu, berarti mereka menyatakan bahwa seluruh dunia Islam adalah kafir.”

Lebih jauh Iqbal menyatakan: ”Setiap kelompok masyarakat keagamaan yang secara historik timbul dari Islam, yang mengakui kenabian baru sebagai landasannya dan menyatakan semua ummat Muslim yang tidak mengakui kebenaran wahyunya itu sebagai orang-orang kafir, sudah semestinya dianggap oleh setiap Muslim sebagai bahaya besar terhadap solidaritas Islam. Hal itu memang sudah semestinya, karena integritas ummat Islam dijamin oleh Gagasan Kenabian Terakhir (Khatamun Nabiyyin) itu sendiri.”

Dalam menilai Ahmadiyah, Iqbal tidak terjebak kepada retorika logika persamaan. Iqbal mengacu pada inti persoalan, bahwa Ahmadiyah berbeda dengan Islam, sehingga dengan tegas ia menulis judul bukunya, Islam and Ahmadism. Titik pokok perbedaan utama antara Islam dan Ahmadiyah adalah pada status kenabian Mirza Ghulam Ahmad; apakah dia nabi atau bukan? Itulah pokok persoalannya.

Umat Islam yakin, setelah nabi Muhammad saw, tidak ada lagi manusia yang diangkat oleh Allah sebagai nabi dan mendapatkan wahyu. Tidak ada! Secara tegas, utusan Allah itu sendiri (Muhamamd saw) yang menegaskan: ”Sesungguhnya akan ada pada umatku tiga puluh orang pendusta. Masing-masing mengaku sebagai nabi. Padahal, akulah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi sesudahku.” (HR Abu Dawud).

Jadi, umat Islam yakin, siapa pun yang mengaku sebagai nabi dan mendapat wahyu setelah nabi Muhammad saw – apakah Musailamah al-Kazzab, Lia Eden, atau Mirza Ghulam Ahmad – pasti bohong. Itu pasti! Inilah keyakinan Islam. Karena itu, pada 7 September 1974, Majelis Nasional Pakistan menetapkan dalam Konstitusi Pakistan, bahwa semua orang yang tidak percaya kepada Nabi Terakhir Muhammad secara mutlak dan tanpa syarat telah keluar dari kelompok umat Islam.

Sikap umat Islam terhadap Ahmadiyah sebenarnya juga dilakukan berbagai agama lain. Protestan harus menjadi agama baru karena menolak otoritas Gereja Katolik dalam penafsiran Bibel, meskipun antara kedua agama ini banyak sekali persamaannya. Tahun 2007, sebagian umat Hindu di Bali membentuk agama baru bernama agama Hindu Bali, yang berbeda dengan Hindu lainnya. Agama Kristen dan Yahudi mempunyai banyak persamaan. Bibel Yahudi juga dipakai oleh kaum Kristen sebagai kitab suci mereka (Perjanjian Lama). Tapi, karena Yahudi menolak posisi Yesus sebagai juru selamat, maka keduanya menjadi agama yang berbeda.

Logika persamaan harus diikuti dengan logika perbedaan, sebab ”sesuatu” menjadi ”dirinya” justru karena adanya perbedaan dengan yang lain. Meskipun banyak persamaannya, manusia dan monyet tetap dua spesies yang berbeda. Akal-lah yang menjadi pembeda utama antara manusia dengan monyet. Setampan apa pun seekor monyet, dia tidak akan pernah bisa menjadi seorang manusia.

Jika umat Islam bersikap tegas dalam soal kenabian Mirza Ghulam Ahmad, pihak Ahmadiyah juga bersikap senada. Siapa pun yang tidak beriman kepada kenabian Ghulam Ahmad, dicap sebagai sesat, kafir, atau belum beriman. Itu bisa dilihat dalam berbagai literatur yang diterbitkan Ahmadiyah.

Pada tahun 1989, Yayasan Wisma Damai – sebuah penerbit buku Ahmadiyah – menerjemahkan buku berjudul Da’watul Amir: Surat Kepada Kebenaran, karya Hazrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. Oleh pengikut Ahmadiyah, penulis buku ini diimani sebagai Khalifah Masih II/Imam Jemaat Ahmadiyah (1914-1965). Buku ini aslinya ditulis dalam bahasa Urdu, dan pada tahun 1961, terbit edisi Inggrisnya dengan judul ”Invitation to Ahmadiyyat”.

Para pendukung Ahmadiyah – dari kalangan non-Ahmadiyah – baiknya membaca buku ini, sebelum bicara kepada masyarakat tentang Ahmadiyah. Ditegaskan di sini: ”Kami dengan bersungguh-sungguh mengatakan bahwa orang tidak dapat menjumpai Allah Ta’ala di luar Ahmadiyah.” (hal. 377).

Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai Masih al-Mau’ud mewajibkan umat Islam untuk mengimaninya. Kata Bashiruddin Mahmud Ahmad: ”Kami sungguh mengharapkan kepada Anda agar tidak menangguh-nangguh waktu lagi untuk menyongsong dengan baik utusan Allah Ta’ala yang datang guna menzahirkan kebenaran Rasulullah saw. Sebab, menyambut baik kehendak Allah Taala dan beramal sesuai dengan rencana-Nya merupakan wahana untuk memperoleh banyak keberkatan. Kebalikannya, menentang kehendak-Nya sekali-kali tidak akan mendatangkan keberkatan.” (hal. 372).

Menurut Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad – yang oleh kaum Ahmadiyah juga diberi gelar r.a. (radhiyallahu ’anhu), setingkat para nabi -- bukti-bukti kenabian Mirza Ghulam Ahmad lebih kuat daripada dalil-dalil kenabian semua nabi selain Nabi Muhammad saw. Sehingga, kata dia: ”Apabila iman bukan semata-mata karena mengikuti dengaran dari tuturan ibu-bapak, melainkan hasil penyelidikan dan pengamatan, niscaya kita mengambil salah satu dari kedua hal yaitu mengingkari semua nabi atau menerima pengakuan Hadhrat Masih Mau’ud a.s.” (hal. 372).

Jadi, oleh kaum Ahmadiyah, umat Islam diultimatum: iman kepada Ghulam Ahmad atau ingkar kepada semua nabi? Bandingkan logika kaum Ahmadiyah ini dengan ultimatum Presiden George W. Bush: ”You are with us or with the terrorists”. Oleh Ahmadiyah, umat Islam dipojokkan pada posisi yang tidak ada pilihan lain kecuali memilih beriman kepada para nabi dan menolak klaim kenabian Mirza Ghulam Ahmad.

Masih belum puas! Umat Islam diultimatum lagi oleh pemimpin Ahmadiyah ini: ”Jadi, sesudah Masih Mau’ud turun, orang yang tidak beriman kepada beliau akan berada di luar pengayoman Allah Taala. Barangsiapa yang menjadi penghalang di jalan Masih Mau’ud a.s, ia sebenarnya musuh Islam dan ia tidak menginginkan adanya Islam.” (hal. 374).

Jadi, begitulah pandangan dan sikap resmi Ahmadiyah terhadap Islam dan umat Islam. Dan itu tidak aneh, sebab Mirza Ghulam Ahmad sendiri mengaku pernah mendapat wahyu seperti ini: Anta imaamun mubaarakun, la’natullahi ‘alalladzii kafara (Kamu – Mirza Ghulam Ahmad – adalah imam yang diberkahi dan laknat Allah atas orang yang ingkar/Tadzkirah hal. 749). Ada lagi wahyu versi dia: “Anta minniy bimanzilati waladiy, anta minniy bimanzilatin laa ya’lamuha al-khalqu. (Kamu bagiku berkedudukan seperti anak-Ku, dan kamu bagiku berada dalam kedudukan yang tidak diketahui semua makhluk/Tadzkirah, hal. 236).

Itulah Ahmadiyah, yang katanya bersemboyan: ”Love for all. Hatred for None”. Namanya juga slogan! Zionis Israel pun juga mengusung slogan ”menebar perdamaian, memerangi terorisme”. Kaum Ahmadiyah pun terus-menerus menteror kaum Muslim dengan penyebaran pahamnya.

Dalam Surat Edaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia tanggal 25 Ihsan 1362/25 Juni 1983 M, No. 583/DP83, perihal Petunjuk-petunjuk Huzur tentang Tabligh dan Tarbiyah Jama’ah, dinyatakan:

“Harus dicari pendekatan langsung dalam pertablighan. Hendaknya diberitahukan dengan tegas dan jelas bahwa sekarang dunia tidak dapat selamat tanpa menerima Ahmadiyah. Dunia akan terpaksa menerima Pimpinan Ahmadiyah. Tanpa Ahmadiyah dunia akan dihimpit oleh musibah dan kesusahan dan jika tidak mau juga menerima Ahmadiyah, tentu akan mengalami kehancuran.”

Umat Islam sangat cinta damai. Tetapi, umat Islam tentunya lebih cinta kepada kebenaran. Demi cintanya kepada kebenaran dan juga pada ayahnya, maka Nabi Ibrahim a.s. berkata kepada ayahnya, “Aku melihatmu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata!”

Nabi Ibrahim a.s. dan semua Nabi adalah para pecinta perdamaian. Rasulullah saw juga pecinta damai. Tetapi, dalam masalah aqidah, kebenaran lebih diutamakan. Nabi Ibrahim harus mengorbankan kehidupannya yang harmonis dengan keluarga dan kaumnya, karena beliau menegakkan kalimah tauhid. Beliau menentang praktik penyembahan berhala oleh kaumnya, meskipun beliau harus dihukum dan diusir dari negerinya.

Dalam kasus Nabi palsu, misalnya, Nabi Muhammad saw dan juga sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq lebih memilih mengambil sikap yang tegas, sebab ini sudah menyangkut soal aqidah, soal keimanan. Jangankan dalam soal kenabian. Dalam masalah kenegaraan saja, orang yang membuat gerakan separatis atau merusak dasar negara juga dikenai tuntutan hukum. Kaum separatis, meskipun melakukan aksi damai, berkampanye secara damai untuk mendukung aksi separatisme, tetap tidak dapat dibenarkan. Jadi, kalau orang berkampanye merusak Islam, seperti yang dilakukan oleh Ahmadiyah dan para pendukungnya, tetap tidak dapat dibenarkan dalam ajaran Islam.

Masalah aqidah, masalah iman, inilah yang jarang dipahami, atau sengaja diketepikan dalam berbagai diskusi tentang Ahmadiyah. Padahal, Ahmadiyah eksis adalah karena iman. Berbagai kelompok yang mendukung Ahmadiyah di Indonesia sebenarnya sudah sangat keterlaluan, karena mencoba untuk menafikan masalah iman ini. Bahkan tindakan-tindakan mereka – apalagi yang mengatasnamakan Islam dan menggunakan dalil-dalil Al-Quran -- lebih merusak Islam ketimbang Ahmadiyah itu sendiri.

Umat Islam Indonesia memang sedang menghadapi ujian berat. Hal-hal yang jelas-jelas bathil malah dipromosikan. Lihatlah TV-TV kita saat ini, begitu gencarnya menyiarkan aksi-aksi kaum homo dan lesbi, seolah-olah mereka tidak takut pada azab Allah yang telah ditimpakan kepada kaum Luth. Bahkan, para aktivis Liberal seperti Guntur Romli, pada salah satu tulisannya di Jurnal Perempuan, dengan sangat beraninya memutarbalikkan penafsiran ayat-ayat Al-Quran, sehingga akhirnya menghalalkan perkawinan sesama jenis.

Aktivis liberal yang satu ini juga sudah sangat keterlaluan dalam menghina Al-Quran. Dia menulis dalam salah satu artikelnya (Koran Tempo, 4 Mei 2007), yang berjudul Pewahyuan Al-Quran: Antara Budaya dan Sejarah” bahwa:

“Al-Quran adalah “suntingan” dari “kitab-kitab” sebelumnya, yang disesuaikan dengan “kepentingan penyuntingnya”. Al-Quran tidak bisa melintasi “konteks” dan “sejarah”, karena ia adalah “wahyu” budaya dan sejarah.”

Kita juga tidak mudah memahami pemikiran dan kiprah tokoh liberal lain seperti Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, dosen UIN Jakarta, yang begitu beraninya membuat-buat hukum baru yang menghalalkan perkawinan muslimah dengan laki-laki non-Muslim dan perkawinan manusia sesama jenis. Meskipun sudah mendapat kritikan dari berbagai pihak, tetap saja dia tidak peduli. Bahkan, di Jurnal Perempuan edisi khusus tentang Seksualitas Lesbian, dia memberikan wawancara yang sangat panjang. Judul wawancara itu pun sangat provokatif: “Allah Hanya Melihat Taqwa, bukan Orientasi Seksual Manusia.”

Di zaman yang penuh dengan fitnah saat ini, karena permainan media yang yang sangat canggih, berbagai fitnah dapat menimpa umat Islam. Orang-orang yang jelas-jelas merusak Islam ditampilkan sebagai pahlawan kemanusiaan. Sedangkan yang membela Islam tidak jarang justru dicitrakan sebagai “penjahat” kemanusiaan. Dalam situasi seperti ini, disamping terus-menerus berusaha menjelaskan, mana yang haq dan mana yang bathil, kita juga diwajibkan untuk berserah diri kepada Allah SWT. Kita yakin, dan tidak pernah berputus asa, bahwa Allah adalah hakim Yang Maha Adil. [www.hidayatullah.com]


Pemerintah juga Harus Bertindak Tegas pada Aktivis AKKBB


Pemerintah juga Harus Bertindak Tegas pada Aktivis AKKBB Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Sabtu, 07 Juni 2008

Mencermati perkembangan situasi yang makin lama makin menghawatirkan, Hidayatullah mendesak pemerintah bersikap adil dan segera melarang Ahmadiyah

Hidayatullah.com—Aksi di Monas, 1 Juni 2008 yang mengakibatkan bentrokan antara massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) dengan massa Front Pembela Islam (FPI), akhirnya terus memicu desakan ormas-ormas Islam di seluruh Indonesia. Setelah sebelum ini Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, PKS, PBB, dan PBNU, kini ormas Hidayatullah juga mengeluarkan sikapnya.

Mencermati masalah ini, Hidayatullah mengeluarkan penyataan;

Pertama, mendesak Pemerintah bertindak adil dan tidak diskriminatif, dengan tidak hanya menangkapi para aktivis FPI, tetapi juga bertindak tegas kepada para aktivis AKKBB yang telah melakukan aksi provokasi sehingga terjadi kerusuhan tersebut, termasuk aktivis AKKBB yang telah membawa senjata api dan menggunakannya para peristiwa itu.

Kedua, menilai pemerintah lamban dan tidak tegas dalam menyikapi tuntutan pembubaran Ahmadiyah. Kelambanan dan ketidaktegasan tersebut telah memicu terjadinya konflik horisontal di tengah-tengah masyarakat sebagaimana terjadi para peristiwa kerusuhan di Monas dan peristiwa-peristiwa sebelumnya.

Ketiga, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Hidayatullah meminta Pemerintah untuk segera mengeluarkan SKB pembubaran Ahmadiyah.

Esdhie's Photoslide 2008