Minggu, 22 April 2012

AJAIBNYA SILATURRAHMI


Keajaiban Silaturahmi

Selain karena jarak yang mungkin jauh membentang, kesibukan pun menjadi salah satu sebab tidak terbangunnya hubungan silaturrahim dengan baik. Ada setumpuk arsip dan kertas-kertas kerja yang perlu segera diselesaikan.
Biasanya, orang seperti ini akan segera menelpon, “Aduh, maaf, saya tidak bisa hadir.....” Dan segera menutup pembicaraan dengan sebuah permintaan yang dikiranya cukup melegakan, “Salam saja buat semuanya!”
Yah, pekerjaan dan kesibukan adalah senjata utama yang dapat menghalangi Anda dari keinginan untuk bersilaturrahmi.
Padahal, dengan selalu menjalin tali silaturrahim, Anda telah berinvestasi untuk kebahagiaan Anda dunia dan akhirat.
Wasiat Penutup Para Rasul
Menyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, malah menjadikan rezki kita sempit.

2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulit
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” (HR. Ibnu Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. Dipanjangkan umurnya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
السِّرَّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Silaturrahim dapat menambah umur, sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi dapat meredam murka Allah.” (HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. Akan diperbanyak anak keturunannya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya ketaatan yang akan disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Silaturrahim, rupanya bisa jadi tips bagi Anda yang ingin segera mendapatkan keturunan. Selamat mencoba.

5. Dimakmurkan negerinya
Dalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, “Menyambung tali silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat memakmurkan negeri dan menambah umur.” (HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Barangkali, di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim.
Sibuk dengan urusan pribadi, menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.

6. Allah akan menyambungnya
Barangsiapa yang disambungkan oleh Allah Subhaanahu Wata'ala, maka tidak akan terputus sama sekali. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,“Allah berfirman kepada tali silaturrahim, “Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang menyambungmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanya
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian. Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.” (Shahih at-Targhib no. 2516).

8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimah
Rasulullah ? bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al Albani).

B. Pahala di Akhirat
1. Menjadi benteng baginya di dalam kubur
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” (HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh Al Albani).

2. Sebab seseorang masuk surga
Menyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam surga.
Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).

3. Amalan yang paling dicintai Allah
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ
“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” (HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Barangkali, aksi pertama yang kita lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam. Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-keutamaan dari bersilaturrahmi.
Wallahu Waliyyut Taufiq
Bahan bacaan: ‘Ilajul Qathi’ah bi Shilatil Arham, karya Abdul Qadir Abu Thalib.
(Buletin Al Fikrah No. 13 Tahun X/22 Rabiul Akhir 1430 H)
Wahdah.or.id

Guide Me All The Way

Guide Me All The Way video from Maher Zain's new album "Forgive Me" 2012


14. Guide me all the way  ( Official Lyric )

I know that You could easily
Take away every thing You’ve given me
And I try to remember
Not to take anything for granted
'Cause I know that one day
Suddenly this will all come to an end
So my last wish is for you to be pleased with Me

Chorus:
Allah, Ya Allah
Guide me all the way to your Jannah
Ya Allah, Ya Allah
Don’t let me go astray 'cause I need you
By my side, I wish to be close
Close to You throughout my life
Ya Allah, oh Allah!
Be with me all the way

I know that sometime I do
I do forget that my last breath could be the last
Forgive me 'cause I cant thank you enough
Forgive me when I doubt your love
Now I pray for that day
when all this stops and comes to an end
Somy my last wish is for You to be pleased with me

CHORUS

Day by day passes
And I think that my time could be near
So I pray: O God let this world be in my hands
And not in my hear
'Cause soon I'll have to leave it [X2]

CHORUS [X3]

Guide me all the way
Don’t let me go astray

Lyrics, Melody & Arrangement: Maher Zain
Mixing: Ronny Lahti

Jumat, 06 Agustus 2010

Yang mau belajar bersama ulama madinah tapi gak bisa ke sana


Yang mau belajar bersama ulama madinah tapi gak bisa ke sana

Post by cahaya on Mon Apr 19, 2010 9:13 pm

assalamu'alaikum warohmatullohi wa barokatuh.
buat teman-teman yang ingin sekali belajar ke arab saudi tapi terbentur biaya atau gak bisa ke sana, nikmati rizki internet ini tuk belajar bersama ulama dari saudi. simak saja di radio rodja 756 AM BAGI WILAYAH JABOTABEK dan sekitar setiap hari ahad dan senin pukul 20.30 wib. bagi yang tinggal di luar jangkaun radio bisa lewat streaming radio rodja (www.radiorodja.com) bersama syaikh Abdurrozaq albadr. Atau kunjjungi web ini www.maktaiba.net, bersama syaikh Ubaid al jabari, syaikh Ibrhim arruhaili.
semoga bermanfaat, salam ukhuwah tuk semua.
wassalamu'alaikum warohmatullohi wa barokatuh
cahaya


Kembali Ke Atas

Amalan-amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan

Amalan-amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan

by Mikaiel on Mon Sep 01, 2008 9:21 am

بِسْمِ اللهِ الرََّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Amalan-amalan sunah pada bulan Ramadhan
Selain puasa yang Allah wajibkan pada bulan Ramadhan ada berbagai amalan yang disunahkan pada bulan ini di antaranya:

1. Mengkhatamkan Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali turun dari lauhul mahfuz ke langit dunia sekaligus. Allah berfirman:
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)(al baqarah: 185)

2. Shalat tarawih
Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Sebuah riwayat mengatakan bahwa Nabi Saw. pernah shalat 11 rakaat, terkadang 13 rakaat atau kurang dari itu. Ketika ditanya tentang shalat malam beliau bersabda: “Dua rakaat dua rakaat, jika seseorang diantara kalian khawatir masuk waktu subuh hendaklah shalat satu rakaat witir.”

3. Memperbanyak doa
Orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu orang yang doanya mustajab. Oleh karenanya perbanyaklah berdoa ketika sedang berpuasa terlebih lagi ketika berbuka. Berdoalah untuk kebaikan diri kita, keluarga, bangsa, dan saudara-saudara kita sesama muslim di belahan dunia.

4. Memberi buka puasa (tafthir shaim)
Hendaknya berusaha untuk selalu memberikan ifthar (berbuka) bagi mereka yang berpuasa walaupun hanya seteguk air ataupun sebutir korma sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (Bukhari Muslim)

5. Bersedekah
Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan” (HR. Tirmizi).
Dan pada akhir bulan Ramadhan Allah mewajibkan kepada setiap muslim untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai penyempurna puasa yang dilakukannya.

6. I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak zikir, istigfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain.

7. Umroh
Ramadhan adalah waktu terbaik untuk melaksanakan umrah, karena umroh pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti pahala haji bahkan pahala haji bersama Rasulullah Saw. Beliau bersabda: “Umroh pada bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.”

8. Memperbanyak berbuat kebaikan
Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi dikatakan bahwa amalan sunnah pada bulan Ramadhan bernilai seperti amalan wajib dan amalan wajib senilai 70 amalan wajib di luar Ramadhan. Raihlah setiap peluang untuk berbuat kebaikan sekecil apapun meskipun hanya ‘sekedar’ tersenyum di depan orang lain. Ciptakanlah kreasi dan inovasi dalam berbuat kebaikan agar saldo kebaikan kita terus bertambah.
“dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.”

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk merealisasikan ketakwaan diri kita dan bisa meraih predikat “bebas dari neraka.” Amin
Wakullu Am wa Antum bikhair

Mikaiel

Kamis, 05 Agustus 2010

Peristiwa Penting selama Bulan Ramadhan

Tanggal 1 Ramadhan (tahun 587 H) dikenang sebagai hari
direbutnya kota ‘Asqalan (kini disebut Asduud) oleh Sha­lahuddin
Al-Ayyubi. Asqalan merupakan gerbang pembuka menuju kota suci Al­Quds (Yerussalem).

Tanggal 2 Ramadhan (732 H) dicatat sebagai hari kelahiran
Syaikh Abdurrah­man bin Muhammad bin Khaldun alias Ibnu Khaldun, bapak
sosiologi Islam. Ibnu Khaldun meninggal pada tahun 808 H di Mesir pada masa
Sultan An-Nasr Lidinillah.

Tanggal 3 Ramadhan (11 H) menjadi hari berkabung umat Islam,
karena pada hari itulah Sayyidah Fatimah Az-Zahra me­ninggal dunia.

Tanggal 5 Ramadhan (362 H), Sultan AI-Mu’iz Lidinillah clad Dinasti
Fatimiyyah memasuki Mesir, setelah sebelumnya mengirim pasukan 100.000 orang di
ba­wah Panglima Jauhar Ash-Shiqili.

Tanggal 7 Ramadhan (361 H), atas perintah Khalifah Dinasti
Fathimiyyah, Panglima Jauhar Ash-Shiqili meletakkan pondasi pertama pendirian
Jami’ (Masjid) AI-Azhar, di Kairo, Mesir. Pada tahun 378 H fungsi masjid
ditambah menjadi univer­sitas.

Tanggal 10 Ramadhan (1393 H), ten­tara Mesir menembus Terusan
Suez, meng­hancurkan Benteng Berlif dan menghan­curkan kekuatan tentara Israel.

Tanggal 12 Ramadhan (597 H), Imam Abu Faraj Ibnu Jauzi,
seorang ahli seja­rah dan ulama terkenal, wafat.

Tanggal 17 Ramadhan (2 H), kaum muslimin di bawah pimpinan
Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan ten­tara musyrikin Quraisy dalam Perang
Badar Al Kubra. Pada tanggal yang sama (40 H), Kha­lifah Ali bin Abi Thalib RA
wafat, karena ditikam dengan pisau beracun oleh Ab­durrahman bin Muljam
Al-Khariji.

Tanggal 18 Ramadhan (21 H), Khalid bin Walid, sahabat Nabi yang pemberani dan piawai
memimpin pasukan, mening­gal dunia.

Tanggal 20 Ramadhan (8 H), Rasul­ullah SAW bersama 10 ribu
pasukan pe­rang dari kaum Muhajirin dan Anshar me­nuju Makkah untuk membebaskan
kota suci itu dari tangan kaum musyrikin.

Tanggal 21 Ramadhan (sebelum Hijri­yah), Rasulullah diangkat
menjadi nabi dan rasul.

Tanggal 24 Ramadhan (264 H), berte­patan dengan 30 Mei 878 M,
Imam Abu Ibrahim Ismail bin Yahya AI-Muzani, sa­habat (murid) Imam Syafi’i,
meninggal dunia.

Tanggal 25 Ramadhan (658 H), terjadi Perang Ain Jalut, antara
kaum muslimin dan Tartar. Peperangan ini berakhir de­ngan kemenangan kaum
muslimin.

Tanggal 26 Ramadhan (658 H) dike­nang sebagai hari diangkatnya
Abdul Malik bin Marwan sebagai khalifah Bani Umayyah. Ibnu Khaldun berkata,
“Abdul Malik bin Marwan termasuk khalifah yang sukses dalam sejarah Islam dan
Arab, ka­rena beliau mengikuti jejak Amirul Muk­minin Umar bin Khaththab RA
dalam pengaturan negara.”

Tanggal 28 Ramadhan (92 H), dimulai persiapan operasi
pembebasan Anda­lusia oleh Gubernur Musa bin Nushair,
dengan menghimpun pasukan yang ter­diri dari orang Arab dan Barbar sejumlah
tujuh ribu orang. Sebagai panglima, di­tunjuk Thariq bin Ziyad.

Tanggal 30 Ramadhan (43 H), yang bertepatan dengan 5 Januari
664 M, di­catat oleh sejarah sebagai hari wafatnya sahabat Amru bin ‘Ash. Meski
tidak sele­gendaris Khalid bin Walid, Amru juga di­kenal sebagai ahli strategi
perang. Dialah yang telah berjasa membebaskan negeri Mesir dari cengkeraman
Kerajaan Ro­mawi.

Sumber : Website Habib Shaleh Alaydrus

Esdhie's Photoslide 2008